BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Model sistem umum pada perusahaan
keuangan adalah dimana penyederhanaan objek yang terdiri dari berbagai jenis
model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang
memengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan
memperkirakan masa depan. Yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah model
sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah
sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah
pada perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini menjelaskan tentang :
A. Pengertian
Model
B. Konsep Dasar Model Sistem Umum
Perusahaan
C. Penggunaan Model Sistem Umum
D. Pemahaman Dasar Pemecahan Masalah
dan Pembuatan Keputusan
E. Tahapan Pemecahan Masalah Dengan
Menggunakan Pendekatan Sistem
F. Faktor Manusia yang Mempengaruhi
Pemecahan Masalah
1.3 Batasan Masalah
Makalah
ini dibataskan oleh pemfokuskan pada Model Sistem Umum Perusahaan Keuangan dan
Pendekatan Sistem dari sumber yang diperoleh dengan waktu yang singkat.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Agar
pembaca bisa mengerti pengertian model.
b. Pembaca
mengerti bagaimana konsep dasar model sistem umum perusahaan.
c. Pembaca
mengerti penggunaan dari model sistem umum.
d. Pembaca
memahami bagaimana tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan
sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Umum Perusahaan Keuangan
2.1.1 Pengertian Model
Model adalah
penyederhanaan (abstraction) dari
sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang
disebut dengan entitas (entity).
Biasanya manajer menggunakan model untuk memecahkan suatu masalah.
2.1.2 Konsep Dasar
Model Sistem Umum Perusahaan
Konsep Dasar Model
menggunakan Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri,sebagian
tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur
bagi sinyal-sinyal dari system ke
mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali
ke system. Mekanisme pengendalian
adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja system dan
menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan.
1. Model Sistem Umum
a. Sistem Fisik
-
Arus
Material
-
Arus
Personil
-
Arus
Mesin
-
Arus
Uang
b.
Sistem
Konsep
-
Sistem
simpul tertutup
Sistem
yang mempunyai simpul feedback &
mekanisme kontrol.
-
Sistem
simpul terbuka
Sistem
yang tidak mempunyai simpul feedback dan mekanisme kontrol.
2.1.3 Penggunaan Model
Sistem Umum
Berdasarkan
uraian-uraian sebelumnya telah jelas mengenai bentuk model sistem umum, yang
dapat diterapkan pada jenis-jenis organisasi yang ada pada saat ini, walaupun
perlu adanya beberapa modifikasi. Misalnya penggunaan model sistem umum pada
organisasi yang menghasilkan produk dan jasa.
1. Pasar Swalayan
Semua
sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Arus
utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual.
Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang, dan orang-orang
lain yang dipekerjakan untuk suatu jangka waktu dan akhirnya berhenti. Sejumlah
kecil mesin digunakan, yaitu alat pembaca bar code di kasir. Terdapat
pula mesin-mesin di belakang layar seperti komputer, kalkulator dan telepon.
Alat lainnya mencakup lemari pendingin, kotak peraga, dan rak-rak untuk
menempatkan barang dagangan yang akan dijual. Arus uang ke pasar swalayan
disediakan oleh para pelanggan, dan arus keluar terutama berbentuk pembayaran
kepada para pemasok, pegawai dan pemilik.Proses transformasi meliputi membuka
karton dan mengatur barang dagangan di rak. Dengan perkataan lain adalah semua
kegiatan yang membuat berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan
menarik.
2.
Kantor
Pengacara
Biasanya
terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusus
dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tugas mereka lebih
menekankan aktivitas mental daripada fisik. Arus materialnya sangat sedikit,
terutama berupa perlengkapan pencatatan (misal kertas, dan pensil). Standar
kinerjanya kemungkinan besar tidak serinci standar di pasar swalayan. Kantor
pengacara itu mungkin tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau
memenangkan sekian persen persidangan. Namun, kita mengasumsikan tujuan pada
laba, karena partner mengerti bahwa laba adalah kunci kelangsungan operasi.
2.2 Pendekatan Sistem
Ada
tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah :
1. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem
dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem
dalam perusahaan.
2. Definisi
Manajer
bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem
menurut suatu urutan tertentu.
3. Solusi
Manajer
mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik,
menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu
berjalan sebagaimana mestinya.
2.2.1 Pemahaman Dasar
Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
·
Masalah adalah suatu
kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau
menghasilkan keuntungan luar bisa.
·
Jadi pemecahan masalah
berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya
atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
·
Pentingnya pemecahan
masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada
konsekuensinya.
·
Keputusan adalah
pemilihan suatu strategi atau tindakan.
·
Pengambilan keputusan
adalah tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tersebut.
·
Salah satu kunci pemecahan
masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
·
Setelah berbagai
alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi
tiap alternatif.
Evaluasi
ini harus mempertimbangkan berbagai kendala yaitu :
1. Kendala
intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja,
SDM yg kurang memenuhi syarat, dan lain-lain.
2. Kendala
lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti
pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
2.2.2 Tahapan Pemecahan
Masalah Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem
Proses
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu :
1. Memahami
dan mendefinisikan masalah
Bagian ini
merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi awal dari seluruh proses
pemecahan masalah. Tujuan pada bagian ini adalah memahami masalah dengan baik
dan menghilangkan bagian-bagian yang dirasa kurang penting.
2. Membuat
rencana untuk pemecahan masalah
Pada bagian ini ada dua kegiatan
penting yaitu :
a) Mencari
berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
b) Membuat
rencana pemecahan masalah
Penyelesaian suatu masalah biasanya tidak hanya satu
tapi mungkin bisa beberapa macam. Sebagai ilustrasi, apabila kita berada di
kota Surabaya dan ingin pergi ke Jakarta, maka banyak cara yang mungkin bisa
dilakukan, misalnya kita bisa menempuh dengan angkutan darat, laut atau udara.
Dengan angkutan darat kita bisa menggunakan kereta api, bus atau angkutan yang
lain. Jalurnya pun kita bisa lewat jalur utara, tengah atau selatan. Jadi
banyak sekali cara penyelesaian yang bisa kita kembangkan. Masing-masing
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Dari sekian banyak penyelesaian ini
kita harus memilih satu yang berdasarkan persyaratan tertentu merupakan cara
yang paling baik untuk menyelesaikan permasalahan. Setelah terpilih, maka kita
dapat membuat rencana kasar (outline) penyelesaian masalah dan membagi masalah
dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Rencana kasar (outline) penyelesaian
masalah hanya berisi tahapan-tahapan utama penyelesaian masalah.
1. Merancang
dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian.
Pada bagian ini
rencana kasar penyelesaian masalah diperbaiki dan diperjelas dengan pembagian
dan urutan rinci yang harus ditempuh dalam penyelesaian masalah.
2. Memeriksa
dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah
Bagian ini bertujuan
untuk memeriksa apakah akurasi (ketepatan) hasil dari cara yang dipilih telah
memenuhi tujuan yang diinginkan. Selain itu juga untuk melihat bagaimana daya
guna dari cara yang dipilih yang dipilih.
2.2.3 Faktor Manusia
yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang
unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan
masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.
1. Merasakan
masalah
Manajer dapat
dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem
solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
a. Penghindar
masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan
masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
b. Pemecah
masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak
menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
c. Pencari
masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya
2. Mengumpulkan
informasi
Para manajer
dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan
informasi (information-gathering styles) atau sikap terhadap total
volume informasi yang tersedia bagi mereka.
a. Gaya
teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by
exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area
minatnya.
b. Gaya
menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain
dalam organisasi.
3. Menggunakan
informasi
Manajer juga
cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan
informasi (information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan
informasi untuk memecahkan suatu masalah.
a. Gaya
sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
b. Gaya
intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode
tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sebuah perusahaan sangat di perlukan sebuah
sistem yang mengatur, mengawasi, dan menjalankan roda perusahaan. Jadi
pemilihan model sistem perusahaan sangat penting agar perusahaan berjalan
sesuai target dan tujuan, juga supaya tidak terjadi kesemrawutan sistem
perusahaan yang dikarenakan tidak cocoknya model yang diterapkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar