Pendiri Apple, Steve Jobs meninggal dunia pada 5 Oktober tiga
tahun yang lalu. Kenangan yang tersisa dari Steve Jobs sempat diceritakan
beberapa sahabatnya. Salah satunya dituturkan oleh pendiri Microsoft Bill Gates. Steve Jobs dan Bill
Gates merupakan dua orang yang selalu dikabarkan bersitegang dan bersaing
sepanjang karier mereka. Namun, sepucuk surat memberi sedikit warna tentang
cerita persahabatan di antara keduanya. Ketika Jobs sedang sakit
keras, Gates sempat mengirim surat kepada pendiri dan mantan CEO Apple itu.
Sampai napas terakhir Jobs, ia masih menyimpan surat itu di samping ranjang
kematiannya.
Gates tidak menceritakan isi surat itu secara rinci. Kepada The
Telegraph, ia hanya
menceritakan garis besar isi surat tersebut. "Saya memberitahu Steve
tentang bagaimana ia harus merasa bangga dengan apa yang telah ia lakukan, dan
perusahaan yang telah ia bangun. Saya menulis tentang anak-anaknya, sebatas
pengetahuan saya," papar Gates. Gates tidak meminta sebuah
perdamaian melalui surat itu. "Tidak ada perdamaian yang perlu dibuat.
Kami tidak berperang. Kami membuat produk yang hebat, dan kompetisi adalah hal
yang positif," tegas Gates.
Beberapa bulan sebelum Jobs meninggal, Gates mengaku sempat
bertandang ke rumah Jobs. Keduanya berbincang selama berjam-jam membicarakan
masa lalu dan masa depan. Bagi Gates, Jobs adalah seorang jenius yang telah
memberikan sumbangsih besar untuk dirinya.
Setelah Jobs meninggal, barulah Gates tahu bahwa Jobs menyimpan
surat itu di ranjang. Istri Jobs, Laurene Powell Jobs, menelepon Gates,
"Dan dia berkata bahwa Jobs menghargai surat saya dan menyimpannya di
ranjang," kata Gates meniru pernyataan Laurene. Menurut Gates,
Laurene juga mengomentari isi hubungan keduanya dalam buku biografi Steve Jobs
yang ditulis Walter Isaacson. "Dia berkata, lihat! Biografi ini
benar-benar tidak menggambarkan sikap saling menghormati yang Anda
dapatkan," tutur Gates meniru ucapan Laurene. (APR)
Sepekan setelah meninggalnya Steve Jobs,
banyak orang masih meletakkan foto CEO cemerlang ini ataupun memampangkan logo perusahaan
Apple di “profile picture” mereka, seperti Facebook, Twitter, maupun gadget
seperti BlackBerry. “Tokoh ini nampak begitu sulit dilupakan, beliau begitu
menginspirasi”, begitu ungkap banyak orang.
Kita
terinspirasi tidak hanya dengan karya, tapi juga berbagai pidato, prinsip, dan
seruan yang diungkapkan olehnya. Betapa kita diingatkan bahwa kita perlu
memanfaatkan waktu selagi masih hidup. Kita pun diingatkan untuk berdialog
dengan diri sendiri. Betapa Steve membakar diri kita dengan slogan sederhana
tetapi penuh makna: “stay hungry, stay foolish”.
Di
sini kita bisa merasakan betapa energi satu orang bisa mempengaruhi begitu
banyak orang dengan kekuatan pribadinya. Kita kemudian bertanya-tanya, apakah
orang sekaliber Steve Jobs ini memang sulit ditemui sehingga kelangkaannya
begitu terasa dan berdampak besar dalam hidup kita?
Orang
atau pemimpin yang bisa menginspirasi dan membawa perubahan memang akan selalu
kita kenang. Salah seorang putra teman saya, menyimpan kumpulan pidato Bung
Karno, bahkan sampai hafal semua judul dan ungkapan-ungkapannya. Anak muda ini
tidak pernah menyaksikan Bung Karno dalam keadaan hidup, namun hanya
terinspirasi oleh nama besar dan jalan pikirannya. Michelangelo dan
Leonardo de Vinci menggugah para ahli matematika, ilmuwan, seniman serta
penyair lainnya untuk berpikir “beda”, sehingga masa mereka hidup kemudian
dinamakan jaman Renaisance: the Scientific Revolution (revolusi ilmiah).
Inspirasi
mereka tidak hanya mengubah persepsi dan cara pikir orang di sekitarnya saja, tapi
juga dunia. Orang yang inspiratif seolah bisa merasuk dan menghipnotis pikiran
kita, sehingga kata-katanya teringat terus. Inspirasi yang kita terima, membuat
kita ingin mengembangkan diri, melakukan lebih dari keadaan sebelumnya. Di sisi
lain, kita bisa juga menyaksikan pemimpin, pejabat atau atasan yang tidak
membawa dampak dalam hidup kita. Kata-katanya, pengumumannya, pidatonya, seolah
lewat begitu saja, tidak menggelitik kita untuk memikirkan apa yang diungkapkan
ataupun mengadakan dialog dengan diri sendiri. Mengapa ada orang yang bisa
begitu kuat menginspirasi namun sebaliknya ada orang yang seolah hanya punya
"pepesan kosong" dalam ekspresinya?
Obsesi yang penuh passion (penuh gairah)
Obsesi yang penuh passion (penuh gairah)
Orang
yang mampu menginspirasi orang lain, tentunya mempunyai kekuatan ekstra.
Para speaker yang menyebutkan diri mereka motivator
sekalipun, tidak selamanya mampu mengubah hidup pendengarnya secara signifikan.
Seorang ahli mengatakan bahwa orang seperti Martin Luther King yang berhasil
mempengaruhi kaum kulit hitam maupun putih mengenai persamaan hak, mempunyai
obsesi yang tidak pernah lepas dari dirinya. Obsesi ini sudah melalui penolakan
orang, keraguan, bahkan tidak jarang menyebabkan individu dipenjara. Buah
pikiran yang dibawa ke mana-mana dan mengalami cobaan kiri kanan ini akan
dengan sendirinya menjadi kuat, keras, besar, bergreget bahkan mulia, karena
mewarnai seluruh kehidupan pribadi dan pembicaraan-pembicaraan serta sharing kita
dalam pergaulan.
Orang
yang mampu menginspirasi orang lain, juga memberikan gambaran mengenai masa
depan yang lebih baik, positif, dan cerah. Oprah Winfrey, selalu obsesif
mengenai pengembangan kepercayaan diri setiap individu, walaupun individu yang
mengalami trauma seberat apapun. Orang yang inspiratif mengajak masyarakat untuk
menyadari kenyataan, membuka mata lebar-lebar, sekaligus memberi alasan-alasan
yang bisa diterima agar tetap optimis. Itu sebabnya kita tidak mungkin berhasil
menginspirasi orang lain bila apa yang kita katakan tidak tercermin dalam
kehidupan pribadi kita. Seorang ahli mengatakan: ”If you really want to
inspire others to do something then this ‘something’ should be a big part of
your life.” ( Jika Anda benar-benar ingin mengilhami orang
lain untuk melakukan sesuatu maka ini 'sesuatu' harus menjadi
bagian besar hidup Anda.")
Inspirasi
adalah kualitas hidup
Dalam
kehidupan kerja, bermasyarakat dan berbangsa, yang tidak pernah lepas dari
berbagai tantangan dan masalah, jelas kita butuh orang yang bisa menginspirasi
untuk melakukan perubahan dan mengambil tindakan nyata. Setiap individu
sebetulnya bisa menjadi orang yang inspiratif, tidak perlu menunggu punya
jabatan, jadi pimpinan ataupun menunggu tua dulu.
Anak-anak
muda yang baru lulus kuliah dan mengikuti program “Indonesia Mengajar”,
terbukti mampu menginspirasi tidak hanya “adik” didik, namun guru serta
orang-orang di daerah penempatannya untuk lebih maju. Gerakan mereka pun
senantiasa membuat kita terharu dan memaksa kita memikirkan kontribusi yang
bisa kita berikan untuk kemajuan bangsa. Ibu saya, seorang ibu rumah tangga
biasa, berhasil menempelkan pesan-pesan, gaya hidup, serta prinsip penting
dalam kehidupan putra-putrinya, sehingga mampu menyangga kehidupan kami agar "stay positive". Dalam peran kita
sebagai orang tua, saudara, karyawan, dan atasan, pernahkah kita berpikir
bagaimana kita bisa berguna bagi orang lain dan memberi inspirasi bagi orang
lain?
Untuk
bisa menginspirasi, hal pertama yang perlu kita pertanyakan pada diri sendiri
adalah apakah diri kita terinspirasi oleh pemikiran kita sendiri? Banyak orang
lebih sibuk melihat keluar sampai tidak pernah memikirkan apakah ia sendiri
mempunyai greget terhadap satu prinsip, visi maupun misi tertentu. Kita bisa
berkomitmen untuk hidup sehat, menjalankannya, mempengaruhi orang di sekitar,
memberi informasi, menolong orang lain melalui apa yang kita yakini, sehingga
akhirnya buah pikiran kita itu benar-benar mewarnai diri kita.
Hanya
dengan sikap hidup dan prinsip yang keras kita bisa menarik kesimpulan dan
memperdalam keyakinan kita. Hidup dengan prinsip itu menyebabkan kita memiliki
pengalaman seputar prinsip tersebut, sehingga kita bisa bercerita mengenai
hal-hal yang menarik dan bisa dipegang oleh orang di sekitar kita. Setiap orang
perlu berstrategi bagaimana memberi input kepada
orang di sekitarnya, sambil juga siap menerima masukan, komentar, dan pemikiran
mengenai prinsip yang dikumandangkan.
Sangat inspiratif. Trimakasih
BalasHapus