Sekedar berbagi~
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari sering kita temui, tetapi kita kurang memperhatikan secara detail
bahkan mungkin bagi orang awam, mereka sama sekali tidak mengetahui apa itu
senyawa hidrokarbon. Pengertian senyawa hidrokarbon itu sendiri adalah senyawa
yang penyusun utamanya adalah atom karbon (C) dan atom hydrogen (H). Sebenarnya
senyawa hidrokarbon berada di kehidupan kita sehari-hari bahkan sangat dekat
sekali, setiap waktu bahkan setiap saat kita sering menggunakannya, diantaranya
adalah bahan bakar. Bahan bakar terutama bensin pasti setiap hari kita gunakan
sebagai bahan bakar kendaraan kita apalagi kita sebagai pelajar. Selain bahan
bakar, pakaian yang setiap saat kita pakai juga terbuat dari bahan yang
termasuk kedalam jenis senyawa hidrokarbon. Jenis-jenis senyawa hidrokarbon
sangat banyak. Dalam makalah ini kita tidak membahas semua jenis-jenis senyawa
hidrokarbon secara detail satu- persatu karena keterbatasan waktu dan wawasan
kami sebagai pelajar yang masih butuh banyak belajar.
Dalam makalah ini kami
akan memberikan penjelasan mengenai Halo Alkana. Kata halo alkana mungkin
jarang terdengar di telinga kita. Di dalam makalah inilah kami akan membahas
mengenai halo alkana agar kita seabagai siswa dan siswi SMK kimia Analisis
dapat mengetahui tidak hanya pengertian alkana secara umum tapi juga mengetahui
apa itu halo alkana secara khusus.Pengertian halo alkana itu sendiri adalah
senyawa turunan alkana yang mengikat satu atau lebih atom unsur halogen.
Didalam makalah ini kita akan mempelajari pengertian, tata nama dari halo
alkana, isomer, sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, dan kegunaan halo alkana
dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
Identifikasi masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
senyawa hidrokarbon?
2.
Apakah yang dimaksud dengan
halo alkana ?
3.
Bagaimana bentuk penerapan
macam-macam jenis senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari?
1.3
Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan
waktu, kesempatan, wawasan, fisik, dan materi, masalah yang akan kami bahas
kami batasi hanya pada “ Apakah yang dimaksud dengan halo alkana”.
1.4 Rumusan
Masalah
Apakah yang dimaksud dengan halo alkana ?
1.5
Tujuan dan Manfaat
v Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah membahas mengenai halo alkana baik itu mengenai pengertian, tata nama
halo alkana, isomer halo alkana, sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, maupun
kegunaan halo alkana bagi kehidupan mahluk hidup.
v
Manfaat
Semoga
makalah ini dapat menjadi referensi dan media pembelajaran yang tepat bagi
masyarakat pada umumnya dan pelajar pada khususnya. Makalah ini juga dapat
memberikan sumbangsih positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kehidupan
manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Haloalkana
Haloalkana merupakan senyawa karbon di mana
atom karbon berikatan dengan halogen. Terbentuk dari substitusi atom hidrogen
pada alkana oleh halogen. Haloalkana
memiliki rumus umum: CnH2n+1X
X
adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain, haloalkana adalah senyawa
karbon turunan alkana yang atom H-nya diganti oleh atom halogen.
2.2 Tata Nama Haloalkana
Tatanama
senyawa haloalkana diawali dengan kata fluoro, kloro, bromo, atau iodo dan
diikuti nama alkana yang mengikatnya.
Menurut IUPAC, tata nama pada halo alkana sama dengan
tata nama pada alkana.Penamaannya adalah sebagai
berikut.
Rantai
utama dipilih berdasarkan rantai terpanjang yang mengandung atom halogen
Contoh :
CH3 – CH2 – CH – CH2 -
CH2 – CH – CH3
ǀ ǀ
` C3H7 Br.
Pemberian
nomor pada rantai utama
1.
Atom C yang mengikat
halogen diberi nomor serendah mungkin.
2.
Pemberian nomor paling
kecil pada halogen yang paling reaktif (untuk halogen lebih dari satu).
3.
Halogen yang sama dan lebih
dari satu, nama halogennya diberi awalan di(2), tri(3), dan tetra (4) dan
seterusnya.
Penulisan
nama halogen dan alkil diurutkan sesuai urutan abjadnya.
Contoh
:
Cl
ǀ
CH2 –
CH2 – C – CH – CH2
ǀ ǀ ǀ ǀ
ǀ ǀ ǀ ǀ
Br Br
Cl F
3,5-dibromo-2,3-dikloro-1-fluoro
pentane
2.3 Isomer Haloalkana
Isomer adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
Penggolongan Isomer :
1. Isomer Struktur
2. Isomer Geometri
3. Isomer Fungsional
Isomer adalah dua senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
Penggolongan Isomer :
1. Isomer Struktur
2. Isomer Geometri
3. Isomer Fungsional
~ Isomer Struktur adalah senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi mempunyai penataan atau posisi atom dalam
struktur yang berbeda.
contoh :
contoh :
~ Isomer Geometri adalah senyawa yang memiliki rumus molekul
yang sama tetapi memiliki penataan atom dalam ruang yang berbeda.
contoh :
contoh :
~ Isomer Cis Adalah
isomer yang mudah melepaskan air menjadi anhidrida maleat. Sebab dalam isomer
cis kedua gugus karboksi dekat satu sama lain, dengan pemanasan sampai 300 °C,
asam fuarat berubah menjadi anhidrida maleat.
Contohnya :
Isomer geometri asam maleat (bentuk cis) mempunyai dua gugus karboksil yang dekat, dan mudah melepas air menjadi anhidrida (anhidrida maleat).
~
Isomer Fungsional adalah senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi
memiliki gugus fungsional berbeda.
Berdasarkan
fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer struktural. Perhatikan
struktur haloalkana berikut.
Struktur haloalkana
Kedua senyawa itu memiliki rumus
molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi posisi atom klorin
berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada
2–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan
berisomer satu sama lain, yaitu isomer posisi. Isomer struktur menyatakan
perbedaan struktur dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus molekul sama.
Perhatikan struktur molekul berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl.
Struktur halobutana
Ketiga
senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda strukturnya. Oleh karena itu,
ketiga senyawa tersebut berisomer struktur (senyawa dengan rumus molekul sama,
tetapi berbeda struktur molekulnya). Disamping itu, 1–klorobutana dan
2–klorobutana berisomer posisi
2.4 Sifat-sifat
Haloalkana
2.4.1 Sifat Fisika
1.
Memiliki titik didih lebih
tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik
didihnya.
Titik Didih
Senyawa Haloalkana
Senyawa
|
Titik
Didih (°C)
|
1–kloropropana
|
46
|
2–kloropropana
|
34,8
|
1–klorobutana
|
77
|
2–klorobutana
|
68
|
1–kloro–2–metil
propana
|
69
|
2–kloro–2–metil
propana
|
51
|
2.
Pada suhu kamar haloalkana
rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang berwujud cair
sampai padat.
3. Sukar
larut dalam air.
2.4.2
Sifat Kimia
1. Dapat
disubstitusi dengan suatu basa kuat.
2.
Dapat mengalami reaksi
eliminasi membetuk alkena.
3.
Jika direaksikan dengan
logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan rantai atom karbon dua
kali semula (Sintesis Wurtz).
2.5 Kegunaan Senyawa Haloalkana
A.
Kegunaan Kloroform (CHCl3)
Kloroform merupakan senyawa
karbon berwujud cair yang mudah menguap pada suhu kamar dan berbau khas.
Kloroform tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol atau eter.
Kloroform biasa digunakan untuk obat bius (anestetika) dan sebagai pelarut
untuk lemak, lilin, dan minyak. Namun demikian, efek samping dari kloroform
dapat merusak hati sehingga jarang dipakai sebagai obat bius, kecuali untuk
penelitian di laboratorium. Haloalkana yang sering dipakai sebagai obat bius
adalah 2–bromo–2–kloro–1,1,1–trifluoroetana.
B. Kegunaan
Iodoform (CHI3) dan Tetraklorokarbon (CCl4)
Iodoform berwujud padat pada
suhu kamar, berwarna kuning, dan mempunyai bau yang khas. Iodoform sering
digunakan sebagai antiseptik. Karbon tetraklorida merupakan zat cair yang tidak
berwarna dengan massa jenis lebih besar dari air. Uap CCl4 tidak terbakar
sehingga sering digunakan sebagai pemadam kebakaran. Selain itu, juga digunakan
sebagai pelarut untuk lemak dan minyak.
C. Kegunaan Kloroetana (C2H5Cl)
dan Fluorokarbon (CF2Cl2)
Kloroetana banyak digunakan
untuk pembuatan tetraetil timbal yang ditambahkan ke dalam bensin untuk
memperbaiki bilangan oktan.
4CH3CH2Cl
+ 4Na + 4Pb → (CH3CH2)4Pb + 4NaCl + 3Pb
Fluorokarbon
merupakan senyawa karbon yang mudah menguap, tidak beracun, tidak mudah
terbakar, dan tidak berbau, terutama senyawa freon–12 (CF2Cl2).
Freon–12 digunakan secara luas sebagai pendingin dan sebagai gas propelan dalam
aerosol. Jenis fluorokarbon yang paling banyak dipakai adalah CCl3F
dan CF2Cl2.
D. CH3Cl (klorometana) yaitu sebagai
bahan pendingin, pembuatan silikon, dan zat warna
E. CH3Br (bromometana) yaitu sebagai
bahan pemadam kebakaran di pesawat
F. CFC ( Freon) yaitu sebagai zat pendingin.
Akibat : menipisnya lapisan ozon.
G. C2H3Cl (vinil klorida)
sebagai monomer pembuatan PVC (plastik)
H. Tertaklorometana
(CCl4) : wujud cair, merupakan pelarut lemak/minyak sehingga banyak pada pencucian kering “dry cleaning”,
selain itu digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.
I. Freon (CCl2F2) : gas
tidak berbau, tidak dapat terbakar dan tidak beracun. Biasanya dipakai sebagai
pendingin (refrigerant) pada lemari es dan AC dan pengisi obat semprot (spray). Freon
dapat mengikat ozon mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis.
J.
TEL, sebagai senyawa antiknocking dan
meningkatkan angka oktan bensin. Namun penggunaannya di negara maju sudah
dilarang karena dapat mengakibatkan lapisan timbal tipis yang berbahaya bagi
kesehatan.
BAB
II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Haloalkana merupakan senyawa karbon di mana
atom karbon berikatan dengan halogen. Terbentuk dari substitusi atom hidrogen
pada alkana oleh halogen. Haloalkana
memiliki rumus umum: CnH2n+1X. Dan tanpa kita sadari
ternyata berbagai jenis-jenis senyawa haloalkana sering dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa kegunaan senyawa haloalkana
dalam kehidupan sehari-hari :
a. CH3Cl
(klorometana) yaitu sebagai bahan pendingin, pembuatan silikon, dan zat warna
b. CH3Br
(bromometana) yaitu sebagai bahan pemadam kebakaran di pesawat
c. CFC ( Freon) yaitu
sebagai zat pendingin. Akibat : menipisnya lapisan ozon.
d. C2H3Cl
(vinil klorida) sebagai monomer pembuatan PVC (plastik)
e. Tertaklorometana
(CCl4) digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.
f.
Freon (CCl2F2) Biasanya dipakai sebagai pendingin
(refrigerant) pada lemari es dan AC dan pengisi
obat semprot (spray).
3.2 Saran
Dari makalah yang telah
kami susun, ada berbagai macam kegunaan senyawa haloalkana dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan makalah diatas penggunaan senyawa haloalkana dalam
kehidupan sehari-hari selain membawa dampak positif bagi lingkungan juga ada
beberapa penggunaan senyawa haloalkana yang memberikan dampak buruk bagi
lingkungan. Oleh karena itu kami menyarankan untuk seluruh masyarakat untuk
mengurangi penggunaan senyawa-senyawa haloalkana yang dapat memberikan dampak
buruk bagi lingkungan dengan cara menggantinya dengan energy alternative atau
meninggalkan bahan-bahan yang dapat merugikan lingkungan tersebut, seperti CFC,
TEL, dan kloroform yangdapat merugikan manusia.
Daftar pustaka
Makasih makalahnya .
BalasHapus