Minggu, 26 Oktober 2014

Makalah Lemak kasar

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis proksimat adalah suatu metoda analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan serat pada suatu zat makanan dari bahan pakan atau pangan. Analisis proksimat memiliki manfaat sebagai penilaian kualitas pakan atau bahan pangan terutama pada standar zat makanan yang seharusnya terkandung di dalamnya.
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Salah satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida adalah daya larutnya dalam pelarut organik (seperti ether, benzene, khloroform) atau sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air. Secara amum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Kandungan lemak dalam pangan adalah lemak kasar dan merupakan kandungan total lipida dalam jumlah sebenarnya. Minyak dan lemak mempunyai titik didih yang tinggi yaitu sekitar 200ºC.
Kandungan lemak suatu bahan pakan dapat ditentukan dengan metode soxhlet, yaitu proses ekstraksi suatu bahan dalam tabung soxhlet. Kandungan yang ada pada lemak kasar merupakan bukanlah lemak murni melainkan campuran dari beberapa zat yang terdiri dari klorofil, xantofil dan karoten. Penetapan kandungan lemak dilakukan dengan larutan heksan sebagai pelarut. Fungsi dari n heksan adalah untuk mengekstraksi lemak atau untuk melarutkan lemak, sehingga merubah warna dari kuning menjadi jernih.



B. Rumusan Masalah
1. Apakah prinsip pengujian kadar lemak kasar ?
2. Bagaimana cara menguji kadar lemak pada suatu bahan ?
3. Mengapa kadar lemak harus diuji pada suatu bahan ?
C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini didasarkan pada gabungan dari beberapa literatur dan pencarian data melalui media internet.
 D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca lebih mengetahui dan memahami tentang pengujian lemak kasar dan cara pengujian lemak kasar pada suatu bahan.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Lemak Kasar
Lemak dan minyak merupakan salh satu kelompok yang ternasuk golongan lipida. Sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida adalah daya larutnya dalam pelarut organic (ether,benzene,kloroform)atau sebaliknya ketidaklarutannya dalam pelarut air.
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon
(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol
Analisa lemak dan minyak lebih mudah dianalisa karena molekul lemak dan lemak relative lebih kecil dan kurang kompleks dibandingkan dengan molekul karbohidrat dan protein.
Analisa lemak dan minyak umum yang dilakukan pada bahan makanan digolongkan dalam 3 kelompok tujuan :
1.    Penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat pada bahan makanan atau pertanian.
2.    Penentuan kualitas minyak murni sebagai bahan makanan yang berkaitan dengan proses ekstraksinya atau ada tidaknya pemurnian lanjutan seperti penjernihan (refining), penghilangan bau (deodorizing), penghilangan warna (bleaching) dan lain-lain.
3.    Penentuan sifat fisis atau kimia khas yang mencirikan sifat minyak tertentu.
Berikut ini contoh beberapa jenis bahan pelarut yang sesuai untuk ekstraksi lemak yaitu :
a.    Senyawa trigliserida yang bersifat nonpolar akan mudah diekstraksi dengan pelarut nonpolar misalnya heksan atau petroleum eter.
b.    Glikolipida yang polar akan mudah diekstraksi dengan alcohol yang polar.
c.    Lesitin akan mudah larut dalam pelarut yang sedikit asam misalnya alcohol.
d.   Fospolipida yang bersifat polar dan asam akan mudah larut dalam kloroform yang sedikit polar dan basa. Senyawa ini tidak larut dalam alcohol.
Petoleum ether atau heksan adalah  bahan pelarut lemak nonpolar yang paling banyak digunakan karena harganya relative murah, kurang berbahaya terhadap kebakaran dan ledakan serta lebih selektif untuk lemak nonpolar.
Lemak kasar adalah campuran beberapa senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak (ether, petroleum benzene, karbon tetra khorida dsb). Lemak mengandung unsure C, H dan O. Dalam perbandingan lemak lebih banyak mengandung C dan H daripada O. Lemak memberikan 2.25 kali energy lebih banyak disbanding dengan karbohidrat jika mengalami metabolism karena lemak mengandung unsure H lebih banyak daripada unsure O.

B.       Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
1)   Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
2)   Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
3)   Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
4)   Sebagai penghasil energi tertinggi
5)   Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
6)   Sebagi salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
7)    Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks

C.      Penentuan Kadar Lemak Kasar
Ada 2  cara penentuan kadar lemak berdasarkan jenis bahan yang akan ditentukan :
1.      Bahan Kering
Untuk penentuan lemak dari bahan kering, bahan dibungkus atau ditempatkan dalam thimble lalu dikeringkan dalam oven untuk menghilangkan airnya. Pemanasan dilakukan secepatnya dan dihindari suhu yang terlalu tinggi. Ekstraksi lemak dari bahan kering dapat dilakukan secara terputus-putus atau berkesinambungan. Ekstraksi secara terputus dilakukan dengan soklet atau alat ekstraksi ASTM (American society testing material ). Sedangkan secara berkesinambungan dengan alat goldfisch atau ASTM yang telah dimodifikasi.
2.      Bahan Cair
Penentuan lemak dari bahan cair dapat menggunakan botol Babcock atau dengan Mojonnier.

D.      Metode Pengujian Kadar Lemak Kasar
Ada beberapa metode yang digunakan untuk pengujian kadar lemak kasar, yaitu :
1.      Metode Ekstraksi Langsung
2.      Metode Weibull

E.       Pengujian Kadar Lemak Kasar
a)         Pengujian kadar lemak kasar metode ekstraksi langsung berdasarkan AOAC, BAB 4 Butir 4.5.06 Metode 2003.03
1.    Prinsip pengujian kadar lemak
Lemak bebas diekstraksi dengan pelarut non polar selama beberapa waktu (3-8jam). Metode soxhlet yaitu lemak yang terekstrasi dalam pelarut akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu Soxhlet), kemudian dipisahkan dari pelarutnya dengan cara dipanaskan dengan oven 105oC. Pelarut akan menguap sedangkan lemak tidak karena titik didih lemak lebih tinggi dari 105 oC, sehingga menguap dan tinggal dalam wadah. Lemak hasil ekstraksi kemudian ditimbang beratnya lalu dihitung sehingga diperoleh kadar lemak dalam sampel.

2.      Alat dan Bahan
·      Alat :
1)        Kertas saring
2)        Selongsong kertas
3)        Alat soxlet(soxtec sistem)
4)        Desikator
5)        Oven
6)        Neraca analitik
7)        Kapas bebas lemak
8)        Cup
9)        Penjepit cup
10)    Pinset
11)    Sendok sampel
·      Bahan :
1)        Diethyl eter atau pelarut lainnya
2)        Sampel

3.    Cara Kerja
1.      Timbang dengan seksama 1-2 gram sampel dengan kertas saring, masukkan ke dalam selongsong yang sebelumnya sudah dialasi kapas dan ditutup kembali bagian atas dengan kapas
2.      Masukkan pelarut diethyl eter kedalam cup
3.      Lakukan ekstrasian ke dalam alat soxtec sistem pada suhu 85oC dan 70oC selama 1 jam (bolling 15menit, ringsing 30menit, ovaporation 15menit)
4.      Keringkan cup yang berisi lemak kedalam oven pada suhu 105oC selama 1 jam
5.      Setelah itu masukkan ke dalam desikator selama 15 menit kemudian timbang dan catat hasilnya dan lakukan sekali lagi untuk mencari berat konstannya.
a.    Perhitungan
% Kadar  Lemak = W2 – W1 x 100%
                                         W

                             Keterangan :    W = bobot sampel (gram)
                                                     W1 = bobot cup kosongan (gram)
                                                     W2 = bobot cup lemak (gram)

b)    Pengujian kadar lemak kasar dengan Metode Weibull
1.      Prinsip
Ekstraksi lemak dengan pelarut non polar setelah contoh dihidrolisis dalam suasana asam untuk membebaskan lemak yang terikat.

2.      Alat dan bahan
·      Alat :
1)        Kertas saring
2)        Labu lemak
3)        Alat soxlet
4)        Pemanas listrik
5)        Oven
6)        Neraca analitik
7)        Kapas bebas lemak
8)        Gelas piala

·         Bahan :
1)        n-heksana
2)        HCl 25%
3.  Cara Kerja :
1.        Timbang dengan seksama 1-2 gram contoh kedalam gelass piala.
2.        Tambahkan 30 mL HCl 25%dan 20 mL air serta beberapa batu didih.
3.        Tutup gelas piala dengan kaca arloji dan didihkan selama 15 menit.
4.        Saring dalam keadaan panas dan cuci dengan air panas hingga tidak bereaksi asam lagi,cek dengan lakmus,bila asam kertas saring berwarna hitam, maka terus tambah air panas.
5.         Keringkan kertas saring beserta isinya  pada suhu 100-105°C.
6.        Masukkan kedalam selongsong kertas yang dialasi kapas.
7.        Masukkan kedalam alat soxlet yang dihubungkan dengan labu lemak yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya.
8.         Ekstrak dengan heksana atau pelarut lemak dalam oven pengering pada suhu 105°C
9.         Dinginkan dalam eksikator dan timbang
10.    Ulangi hingga tercapai konstan

4.   Perhitungan :
% Kadar lemak   =  Wi – Wo  x 100%
Ws
Keterangan :      Ws =  Bobot contoh (gram)
Wi =  Bobot labu + lemak setelah ekstraksi (gram)
Wo =  Bobot labu lemak sebelum ekstraksi (gram)






BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Ø  Lemak kasar adalah campuran beberapa senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak (ether, petroleum benzene, karbon tetra khorida dsb). Lemak mengandung unsure C, H dan O. Dalam perbandingan lemak lebih banyak mengandung C dan H daripada O. Lemak memberikan 2.25 kali energy lebih banyak disebanding dengan karbohidrat jika mengalami metabolism karena lemak mengandung unsur H lebih banyak daripada unsur O.
Ø  Lemak bebas diekstraksi dengan pelarut non polar, melalui metode ekstraksi langsung dengan alat soxhlet (soxhletasi)
Ø  Ada beberapa metode yang digunakan untuk pengujian kadar lemak kasar, yaitu :
·         Metode Ekstraksi Langsung
·         Metode Weibull

B.       Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.







DAFTAR PUSTAKA

http://bagusbadong.blogspot.com/2012/04/amalisa-proksimat.html
Buku Petunjuk Teknis Pengujian Mutu Pakan 2010
http://dessdonndinn.wordpress.com/2012/05/20/analisis-proksimat.html



TUGAS SMK (Kimia Analisis) :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar