Sejarah Singkat JAKARTA
Jakarta sebagai
sebuah kota telah memiliki sejarah kesenian yang panjang. Berbagai peristiwa
budaya telah mewarnai kehidupan Jakarta sebelum dan sewaktu kolonialisme
berlangsung di Indonesia. Menjelang kemerdekaan, di Jakarta terjadi
gerakan-gerakan yang mencerminkan kesadaran nasional sebagai reaksi atas
keterbelakangan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan akibat penjajahan.
Jakarta
selalu akrab dengan kesenian dan seniman. Para seniman Jakarta telah tampil
sebagai perintis budaya nasional selama masa perjuangan kemerdekaan. Mereka
selalu berperan dalam berbagai gejolak politik yang terjadi di tanah air, dan
kemudian mereka tetap menjadi pelopor di bidang kesenian pada masa pembangunan.
Jakarta, bersama Bandung dan Jogyakarta merupakan kota budaya, dimana
gagasan-gagasan seni dilahirkan dan dikembangkan, dan arah perkembangan
kesenian Indonesia ditentukan.
Sebelum
Sunda Kelapa menjadi Bandar kerajaan Hindu Pajajaran di awal abad 16, daerah
Jakarta telah menjadi tuan rumah tempat berlabuh berbagai pengaruh budaya, baik
dari luar Nusantara, maupun dari berbagai daerah di tanah air, Warna seni
Hindu, Budha, Islam, Belanda, Inggeris dan Portugis telah berbaur dalam
berbagai bentuk seni di Jakarta. Kini, Jakarta telah menjadi kota budaya yang
selalu terbuka dan cepat tanggap akan perkembangan dan kreasi kesenian terbaru
dari luar.
Jakarta
juga punya tradisi panjang menjadi tuan rumah bagi berbagai bentuk seni daerah
yang dibawa oleh para pendatang, sehingga akulturasi budaya menjadi ralitas
hidup yang dinamis. Gairah mencipta selalu ada di Jakarta, dan tidak pernah
berhenti. Jakarta adalah pintu gerbang dan kancah, tempat bertemunya seni
daerah dan dunia serta tempat lahirnya seni nasional Indonesia.
Menyimak
rangkaian peristiwa budaya yang telah terjadi dan tengah berlangsung, adalah
merupakan suatu ironi bahwa sampai tahun 1967 kota Jakarta belum mempunyai
lembaga yang berwibawa, yang bisa menjadi wadah tempat berbagai wujud kesenian
diciptakan, dikembangkan, dikaji dan dipentaskan. Kesenian adalah kebutuhan
spiritual dan santapan jiwa, yang sangat dibutuhkan oleh Jakarta yang
senantiasa sibuk dengan berbagai persoalan sosial, politik dan ekonomi.
Diresmikannya
Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada tanggal, 10 November 1968
merupakan peristiwa bersejarah yang sangat membesarkan hati para seniman dan
budayawan Jakarta. Kemudian dengan dibukanya kampus baru Lembagai Kesenian Jakarta
oleh Presiden Suharto pada tanggal, 25 Juni 1976 di kompleks yang sama,
kelengkapan Jakarta sebagai kota perintis dan pelopor seni dan budaya telah
terpenuhi. Di kampus ini para pemuda akan ditempa dan dididik untuk menyongsong
masa depan mereka, dan untuk menentukan masa depan kesenian di Indonesia.
Beberapa Kesenian dari Betawi :
1.
ONDEL
– ONDEL
Boneka ondel-ondel
ini sebenarnya terbuat dari kertas dengan ukuran tingginya sekitar dua setengah
meter. Bentuknya yang berwarna warni serta selalu tampil berpasangan. Kerangka ondel-ondel ini
terbuat dari anyaman bambu sehingga ringan untuk di pikul. Bagian kepalanya
dibuat topeng, sedang rambutnya terbuat dari ijuk yang dibalut dengan
kertas berwarna warni sehingga mirip dengan rambut.
Tak hanya kota Jakarta saja yang mempunyai sejarah, namun ondel-ondel ini pun memiliki riwayat
sejarahnya. Konon boneka raksasa itu dahulunya sering diarak keliling kampung
oleh warga Betawi . Ternyata
awalnya ondel-ondel disebut Barongan, namun tak ada yang tahu pasti arti kata
tersebut. Mungkin berasal dari kata Barengan yang berarti bareng-bareng atau
sama-sama. Sebutan itu sebenarnya dari kalimat ajakan dalam logat Betawi “nyok,
kite ngarak bareng-bareng,”. Sejak kapan kemunculannya ondel-ondel ?
Namun yang jelas boneka raksasa ini sudah ada sejak atau bahkan jauh sebelum
Vereenigde Oostindische Compagnie masuk ke Nusantara.
Dulunya sebelum dipertunjukkan ondel-ondel biasanya minta
madat, namun karena madat atau ganja dilarang sebagai gantinya Ondel-ondel
dikasih rokok lisong, dengan cara ditempelkan di mulutnya. Ondel-ondel pun
sering digunakan untuk menolak bala atau roh jahat. Menurut kepercayaan
orang-orang Betawi wabah seperti misalnya cacar akan hilang setelah orang-orang
mengarak ondel-ondel keliling kampung.
Berkaitan dengan fungsinya, pembuatan ondel-ondel biasanya
melalui proses ritual tertentu. Sebelum proses pembuatan dimulai, pengrajin
ondel-ondel akan menyediakan aneka sesaji berupa kemenyan, kembang tujuh rupa
dan bubur sumsum. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar pembuatan ondel-ondel
berjalan lancar dan roh yang bersemayam di boneka adalah roh baik.
Pembuatan ondel-ondel dengan menerapkan ritual seperti itu
masih berlangsung hingga 1980-an. Namun setelah masa itu, proses ritual
tersebut mulai ditinggalkan sejalan dengan bergesernya fungsi ondel-ondel.
Seiring perkembangan zaman, ondel-ondel digunakan untuk menambah semarak
pesta-pesta rakyat, hajatan perkawinan atau khitanan, serta untuk penyambutan
tamu kehormatan, semisal pada peresmian gedung yang baru selesai
dibangun.
Namun sayang, kesenian yang sudah ada sejak zaman dahlu ini
pada zaman sekarang sudah jarang mendapat perhatian. Sehingga para pemain
ondel-ondel pun memutuskan untuk memulai usaha dengan memperkenalkan kembali
ondel-ondel dengan cara mengamen demi melestarikan kesenian dari budaya bangsa
Indonesia yaitu betawi agar tidak hilang dimakan zaman dan dapat dikenal kembali
oleh generasi-generasi muda bangsa indonesia agar mereka tahu bahwa negaranya adalah
negara yang kaya akan adat istiadat dan budaya.
2. LENONG BETAWI
Teater
rakyat khas Betawi yang dikenal sejak tahun 1920-an ini mendapatkan pengaruh
kebudayaan Melayu. Ada dua jenis cerita dalam lenong yaitu Lenong Denes
(bercerita tentang kerajaan atau kaum bangsawan) sementara Lenong Preman
berkisah tentang kehidupan rakyat sehari-hari ataupun dunia jagoan. Lenong
Denes biasanya menggunakan bahasa Melayu, sedangkan Lenong Preman menggunakan bahasa
Betawi medok.
3. Tarian Betawi
a.
Tari Topeng
Secara
umum, Tari Topeng adalah jenis tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng
telah ada di Indonesia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam
tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali
cerita-cerita kuno dari para leluhur. Makna topeng dalam keseharian masyarakat
Indonesia, khususnya Betawi dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat
menjauhkan dari petaka.
Tari Topeng Betawi
adalah salah satu varian dari banyaknya jenis Tari Topeng, merupakan tarian
tradisional khas masyarakat Betawi. Gerakannya lincah dan riang. Biasanya,
tarian ini diiringi musik rebab, kromong tiga, gendang besar, kulanter, kempul,
kecrek dan gong buyung. Penarinya menggunakan topeng yang terbuat dari kayu.
Topeng yang dikenakan penari, agar dapat menempel dengan wajah dipakai dengan
cara menggigit bagian dalam topengnya. Awalnya, tarian ini adalah bagian dari
kesenian Topeng Betawi.
b.
Tari Yapong
Tari
Yapong merupakan suatu jenis tarian tradisional yang diciptakan untuk
pertunjukan. Pada mulanya, Yapong bukan tari pergaulan seperti Jaipongan dari
Jawa Barat, namun kemudian dalam perkembangannya kadang kala berfungsi sebagai
tari pergaulan untuk mengisi acara sesuai permintaan karena tarian ini penuh
dengan variasi.
Tari Yapong memiliki
gerakan yang gembira, dinamis, dan erotis. Istilah Yapong ini lahir dari bunyi
lagunya ya, ya, ya, ya, yang dinyanyikan artis pengiringnya serta suara musik
yang berkesan pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong” dan berkembang menjadi Yapong. Tak ada
makna apapun yang terkandung dalam penamaan Yapong, karena seperti yang telah
diungkapkan penamaan tersebut merupakan onomatope dari bunyi-bunyi yang
terdapat dalam musik dan tarian tersebut.
c. Tari Lenggang Nyai
Asal mula tari lenggang
ini berasal dari kisah nyai dasimah,Nyai Dasimah adalah gadis cantik asal
Betawi yang berada dalam kebingunannya memilih dua pilihan pasangan
hidup, seorang Belanda dan Seorang Indonesia. Ia kemudian menjadi istri
seorang Belanda, Edward William. Merasa terkekang oleh aturan-aturan yang
dibuat suaminya, Nyai Dasima menjadikan alasan tersebut untuk memberontak atas
kesewenang-wenangan yang dilakukan terhadap dirinya. Perjuangan atas hak-hak
perempuan itulah yang menginspirasi Wiwiek Widiastuti untuk mengenang
perjuangan Nyai Dasima dalam gerak tarian Lenggang Nyai.
Karakter tari lenggang
nyai lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk gerak yang lincah sebagai
personifikasi masyarakat betawi. Terkadang, seperti yang tidak bisa mengambil
keputusan, gerakan tari ini menunjukan bagaimana ia bergerak pada satu sisi ke
sisi lain. selain itu, tari Lenggang Nyai juga menceritakan keceriaan dan
keluwesan gadis belia Betawi dan tentunya kebahagiaan Nyai Dasima yang bisa
menentukan pilihan hidupnya.
Seperti tarian asal
Betawi pada umumnya, tarian ini juga ditampilkan dengan iringan musik Gambang
Kromong yang memiliki unsur budaya Cina. Pun dari segi kostum yang dikenakan
oleh para penari. Dominasi warna merah menyala dan hiasan kepala identik dengan
tradisi Cina.
Meski termasuk tarian
karya baru, Tarian Lenggang Nyai dapat dikatakan populer di kalangan masyarakan
Betawi dan sekitarnya. Seperti Ondel-ondel, tarian ini juga sering menjadi ikon
khusus bagi masyarakat Betawi. Terbukti dengan sering dibawakannya dalam
acara-acara khusus di mancanegara dan nama lain yang disematkan pada tarian
ini, yaitu Tari Lenggang Betawi.
4. Silat Betawi
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela
diri tradisional yang berasal dari Indonesia.
Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan,
dan Thailand selatan
sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Berkat peranan para
pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.
Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara
adalah Persekutuan
Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh
Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pencak
silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada
pengaruh budaya Cina, agamaHindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di
Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliranMerpati Putih dan
di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri. Setiap
empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga
dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar
Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda,
Jerman, dan Amerika
Di
tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi
salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan
menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala
internasional. Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak
silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang
ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada didalamnya.
Sumber :
SEKIAN YANG BISA SAYA POST. MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN KARENA SAYA JUGA MANUSIA YANG TAK LUPUT DARI SALAH.
JJJTERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNGJJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar