Tokoh :
1.
Budi
2.
Ririn
3.
Corry
4.
Haris
5.
Nurul
6.
Venny
7.
Riko (Narator)
Di
sebuah sekolah favorit, ada tiga orang siswa populer yang disegani. Mereka
adalah Corry, Ririn, dan Venny yang terbiasa mendapatkan apapun dengan
uang.
Namun
ada juga golongan kedua, yang terdiri dari Nurul, Budi, dan Haris. Mereka
pintar, namun tergolong siswa kurang mampu sehingga sering diremehkan oleh
Corry, Ririn, dan Venny.
Suatu
hari, Corry, Ririn, dan Venny hendak pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka
yang lapar. Namun Corry tidak berhasil menemukan uangnya yang seingatnya
diletakkan di tas.
Ririn
:”Cor, Ven, kita ke
kantin yuk!”
Venny
:”Ayo, perutku sudah lapar sekali!”
Corry
:(sambil membuka-buka
tasnya)”Aku juga”
(Ririn
dan Venny berjalan beriringan meninggalkan kelas)
Corry
:(setengah berteriak) ”Eh,
tunggu!”
Venny
:”Kenapa, Cor?”
(Ririn
dan Venny berbalik ke arah Corry)
Corry
:”Uang aku hilang nih! Kalian
liat nggak?”
Ririn
:”Hah? berapa? Coba
periksa lagi, mungkin aja terselip”
Corry
:”Nggak mungkin, Rin. Aku masih
ingat tadi meletakkan uang itu disini” (menunjuk bagian depan tasnya)
Ririn
:”Hmmmm...mendingan
geledah aja semua tas, Cor!”
Venny
:”Tunggu, geledahnya nanti aja waktu semuanya udah di dalam kelas, kan
nggak enak sama yang lain, Cor”
Corry
:”Yaudahlah”
Ririn
:”Mendingan ssekarang
kita ke kantin, biar aku yang traktir!”(menarik tangan Corry dan Venny keluar
kelas)
(Semua
siswa telah berada di dalam kelas)
Ririn
:”Teman-teman ada yang
ngeliat uang Corry nggak?”
Haris
:”Berapa uangnya?”
Corry
:”500 ribu, tau nggak?”
Haris
:(menggeleng)
Ririn
:”Ya udah, geledah aja
tas mereka semua!”(Ririn berjalan menuju meja Budi yang sedang membaca buku dan
langsung menggeledah tasnya)
Ririn
:”Loh, ini uangnya!”
(mengacungkan uang 500 ribu)
Budi
:(meletakkan
bukunya)”Bukan! itu uang yang diberikan ayahku tadi pagi dan akan kugunakan
untuk membayar uang sekolah”(merebut uang itu dari tangan Ririn)
Haris
:”Ya, itu uang Budi!
Bahkan tadi pagi aku melihat ayahnya sendiri yang memberikan uang itu kepada
Budi!”
Corry
:”Nggak nyangka, ya! Orang yang
selama ini kuanggap baik dan jujur ternyata bisa mencuri uangku! Budi, kamu
sadar diri dong! Kurang baik apa aku ke kamu!”
Budi
:”Tapi kan.....”
Nurul
:”Kamu nggak boleh gitu, Cor!
Belum tentu Budi yang mengambil uang itu! Siapa tau uang itu benar-benar
pemberian ayahnya!”
Corry
:”Nggak mungkin! aku yakin itu
uang aku! Nggak mungkin juga kan, Budi punya uang sebanyak ini!” (merebut uang
dari tangan Budi)
Venny
:”Ya sudahlah, nanti aja masalah ini diselesaikan. Sekarang kan sedang
jam kosong, sebaiknya kamu menenangkan diri dulu ke luar kelas. Aku tidak ikut,
ya, mau mengerjakan PR dulu! Hehehe..” (mengangkat buku PRnya)
(Ririn
dan Corry berjalan keluar kelas)
Haris
:”Sudahlah, Bud. Nggak
usah terlalu dipikirkan”
Budi
:”Tapi kenapa semuanya
menuduh aku?”
Nurul
:”Kalau kamu nggak salah kenapa
harus takut?”
(Venny
berjalan menuju meja Budi dan langsung duduk di sebelah Nurul)
Venny
:”Aku tau siapa yang mencuri uang itu”
Nurul
:”Hah?! siapa?!”(setengah
berteriak)
Venny
:”Ssstt....Ririn”
Budi
:”Nggak boleh menuduh
orang sembarangan, Ven!”
Haris
:”Lagipula kayaknya nggak
mungkin Ririn yang mengambil uang itu”
Venny
:”Tapi itulah kenyataannya. Biar nanti aku yang memberitahu Corry.
Kalian tidak usah panik”
Budi
:”Baiklah, terimakasih
ya, Ven. Kamu mau membantu kami”
Venny
:(mengangguk dan kembali ke mejanya)
(Corry
dan Ririn memasuki kelas)
Venny
:(berteriak dengan lantang)”Teman-teman, sekarang saatnya kalian tau,
siapa yang sebenarnya mengambil uang Corry! dia adalah orang terdekat yang
paling dipercayainya!”
Corry
:”Jadi......kamu,Rin?”(memandang
tidak percaya ke arah Ririn)
Ririn
:”Iya, Kenapa?! Mau
marah? Silahkan!”
Corry
:”Sial!! selama ini aku sangat
percaya sama kamu! Tapi kenapa kamu berkhianat, Rin? Kenapa kamu tega sama
aku?!”
Ririn
:”Kamu yang buat aku
berubah, Cor! kamu yang memaksa aku untuk ngikutin gaya hidupmu! Aku tertekan,
Cor!”
Budi
:”Sudahlah.....kenapa
jadi kalian yang bertengkar? Maafkan aja, Cor. Aku tau kondisi keuangan Ririn
sedang susah, kemarin aku melihat dia mendaftar beasiswa untuk anak kurang
mampu”
Corry
:”Tapi.....kamu kok nggak
pernah cerita, Rin?”
Ririn
:”Iya, memang aku yang
salah. Maafkan aku, aku nggak pernah cerita sama kamu, karena aku nggak mau
merepotkan kamu, Cor”
Corry
:(tertunduk)
Nurul
:”Maafin aja, Cor. Kan dia udah
jujur”
Venny
:”Iya, nggak seharusnya kita bertengkar kayak gini”
Corry
:(tersenyum)”Iya, Rin. Maafin
aku juga, ya. Lain kali, kalau kamu butuh sesuatu, cerita aja ke aku,siapa tau
aku bisa bantu”
Ririn
:(tersenyum dan
mengangguk)
(Corry
dan Ririn berjabat tangan)
Nurul
:”Eh, kayaknya ada yang
ketinggalan, deh!”
Haris
:”Apa?”
Nurul
:”Ada yang belum dimintain
maaf, tuh!”
Corry
:”Oiya, maafkan aku ya, Bud!
aku salah sangka ke kamu!”
Budi
:”Iya, nggak apa-apa,
Cor. Aku nggak marah kok sama kalian semua!”
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar