Senin, 21 Maret 2016

PENENTUAN PROSES KOMBINASI pada Komunikasi Bisnis #

PENENTUAN PROSES KOMBINASI


Disusun Oleh :

Riska Eka Cahyanti 59214490

KELAS : 2DF02

Dosen : Tantyo Setyowati

UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2015/2016






KATA PENGANTAR

Puji syukur  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atasberkat,rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Penentuan Proses Komposisi” ini hingga selesai.
Tujuandaripembuatanmakalahiniyaituuntuk memenuhi tugas softskill sekaligus menambah ilmu pengetahuan dengan mengetahui sedikit banyaknya tentang materi mengenai bagaimana penentuan proses komposisi dalam perencanaan pesan bisnis pada komunikasi bisnis.
Dan tidak lupa juga sayamengucapkan banyak – banyak terimakasih kepada orang tuasaya yang telah memberikan dananya untuk membantu pembuatan makalah ini, kepada teman-teman sekalian yang telah memberikan banyak masukkan, saran dan kritikan tentang makalah ini, dan khususnya pada semua pihak yang mungkin tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Dengan selesainya makalah ini sayaberharap supayamakalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekaliandidalam kehidupan sehari-hari mengenai masalah yang saya bahas.





                                                                                                Bekasi,Maret 2016


                                                                                                                        Penulis




DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                                                     i                      
DaftarIsi                                                                                                                                  ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang                                                                                                       1
1.2  Rumusan Masalah                                                                                                  1
1.3  Batasan Masalah                                                                                                    1
1.4  Tujuan Penulisan                                                                                                   1
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pemahaman Proses Komposisi                                                                              2
2.2  Penentuan Tujuan                                                                                                  3
2.3  Tujuan Komunikasi Bisnis                                                                                      4
2.4  Cara Menguji Tujuan                                                                                              5
2.5  Analisia Audiens                                                                                                     6
2.6  Pembatasan Cakupan                                                                                             7
2.7  Seleksi Saluran dan Media                                                                                      7
  
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan                                                                                                            9
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                       10






 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran ; pengorganisasian ide, membuat draf, merangkai kata, kalimat atau paragraph, dan merevisi.
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan sutau langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu oragnisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Dalam hal ini, baik akan mempermudah pencapaiaan tujuan komunikasi. Pesan-pesan bisnis lebih difokuskan pada perncanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis, sedangkan penyampaian pesan-pesan bisnis yang dilakukan secara lisan akan dibahas pada bab lainnya.

1.2  Rumusan Penulisan
1.    Jelaskan mengenai Penentuan Proses Komposisi dalam perencanaan pesan – pesan bisnis?
2.    Bagaimana penentuan tujuan?
3.    Bagaimana Cara menganalisis audiens?

1.3  Batasan Masalah
Sesuai dengan materi bagian saya pada sub bab bahasan pada SAP maka, makalah ini hanya akan membahas mengenai “Jelaskan mengenai Penentuan Proses Komposisi dalam perencanaan pesan – pesan bisnis”

1.4  Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan agar lebih dapat mengetahui bagaimana penentuan proses komposisi dalam perencanaan pesan – pesan bisnis. Dan memberikan informasi bagi para pembacanya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pemahaman Proses Komposisi
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis
Proses komposisi (composition process) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan komunikasi, krena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas. Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersiafat untuk menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi.
Proses komposisi bukan merupakan faktor yang bersifat wajib ditaati sehingga langkah-langkah dalam penyusunan pesan tidak harus mengikuti rumus tertentu yang bersifat matematis, melainkan diperlukan kesesuaian dengan kebutuhan, kondisi, dan situasi komunikasi.

Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.    Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang akan disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan.

2.    Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan. Organisasi dan Komposisi, mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitment pemikiran yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.

3.    Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, maupun  paragraf perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi atau perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin. Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya serta memperhatikan penggunaan kata-kata, kalimat dan paragraf telah di ekspresikan dengan benar.

2.2    Penetuan Tujuan
Dalam merencanakan suatu pesan bisnis hal yang pertama dilakukan adalah memikirkan maksuda atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan dan menjaga goodwill di hadapan audience, maka hal pertama-tama ia harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan organisasi.
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis, yaitu memikirkan tujuan dari komunikasi. Sebelum memutuskan untuk penyampaikan pesan kepada pihak lain, seorang komunikator harus menjawab tiga pertanyaan penting, yaitu apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya tepat, dan apakah tujuan tersebut dapat diteima. Untuk melakukan hal tersebut, komunikator harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.
1.    Mengapa Tujuan Harus Jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda untuk mencapai tujuan yang dikendaki. Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan, antara lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan, sebaikanya dilihat dulu pengaruh yang ditimbulkan dari pesan itu besar atau kecil. Sampaikan pesan yang sekiranya membawa pengaruh yang besar kepada audiens, lalu sampaikan juga pesan-pesan pendukungnya atau yang berpengaruh kecil untuk audiens.Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri sendiri sendiri, apakah pesan yang akan disampaikan benar-benar diperlukan atau tidak?

b. Keputusan untuk Menanggapi Audiens
Untuk memutuskan cara terbaik menghadapi audiensnya, para komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan inti pesan yang disampaikan? Apakah mereka mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak dapat menanggapi mereka dengan baik. Komunikator dan audiens akan gagal mendapatkan yang mereka inginkan bila harapan mereka tidak sesuai.

c. Keputusan untuk Memusatkan Isi Pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan. Komunikator menyampaikan informasi yang penting dan relevan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menyingkirkan informasi yang tidak penting dan kurang relevan agar lebih efisien, sehingga akanmencapai sasaran yang dikehendaki.

d. Keputusan untuk Menetapkan Media yang akan Digunakan
Menetapkan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi yang akan digunakan dapat berupa tulisan atau lisan.

2.3  Tujuan Komunikasi Bisnis
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.
Tahap pertama dalam merencanaka suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi.


Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu: memberi informasi, melakukan persuasi, dan melakukan kolaborasi dengan audiens.
a. Memberi Informasi
Tujuan dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.

b. Melakukan Persuasi
Tujuan selanjutnya komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar dapat dipahami dengan baik dan benar. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak harus memahami prinsip win-win solution yang artinya kedua belah pihak yang bernegosiasi saling memperoleh manfaat tanpa merasa harus ada yang dikorbankan.

c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga komunikasi bisnis, yaitu melakukan kolaborasi atau kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Dengan komunikasi bisnis seseorang dapat melakukan kerja bisnis dengan mudah baik dengan perusahaan domestic atau perusahaan asing. Komunikasi bisnis dapat menggunakan media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, internet, email. Teknologi komunikasi sangat penting dalam mempererat kerja sama dalam dunia bisnis.

2.4  Cara Menguji Tujuan
Penentuan tujuan yang baik harus mudah diaplikasikan dalam dunia nyata. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian dengan empat pertanyaan berikut:
a. Apakah Tujuan Tersebut Realistis?
Tujuan yang disampaikan harus realistis dalam artian bahwa idea tau gagasan yang akan disampaikan sesuai dengan kemampuan yang ada.

b. Apa Tepat Waktu?
Saat menyampaikan idea tau gagasan sebaiknya disesuaikan dengan tempatnya.

c. Apakah Orang Yang Mengirimkan Pesan Sudah Tepat?
Pesan atau ide yang disampaikan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi cenderung dapat menerima apa yang disampaikan dari pada orang yang berkedudukan rendah. Ketidaktepatan dalam menentukan siapa yang layak menyampaikan pesan akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian suatu pesan.

d. Tepat Tujuannya?
Tujuan menyampaikan pesan sebaiknya mengacu pada tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk menyampaikan pesan kepada audiens, usahakan pesan tersebut sesuai dengan kebijakan organisasi.

2.5  ANALISIS AUDIENS
Komunikasi yang telah memiliki tujuan yang jelas, langkah selanjutnya adalah memperhatikan audiens yang dihadapi.
1.    Cara Mengembangkan Profil Audiens
Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami kesulitan karena yang menjadi audiens adalah orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik. Akan tetapi, akan menjadi sulit jika audiensnya adalah orang-orang yang belum kita kenal. Dengan demikian, komunikator perlu melakukan investigasi untuk reaksi mereka.
a. Ukuran dan Komposisi
Audiens jumlah besar akan menunjukan perilaku yang berbeda-beda dengan jumlah audiens yang sedikit. Bentuk dan format penulisan juga berbeda. Untuk jumlah audiens yang sedikit, materi dapat dikemas dengan bentuk laporan sederhana untuk dipresentasikan, sedangkan untuk jumlah audiens yang besar, materi sebaiknya dikemas dalam suatu makalah atau laporan dengan format penulisan yang lebih formal.
b. Siapa Audiens
Audiens yang dituju lebih dari satu orang, maka komunikator perlu mengidentifikasi siapa yang memiliki peran penting/posisi kunci, biasanya memiliki status organisasional yang tinggi. Atau orang yang posisinya rendah karena memiliki kelebihan dalam bidang tertentu dapat menjadi posisi kunci dalam materi yang disampaikan.
c. Reaksi Audiens
Perlu juga diketahuireaksi yang ditumbalkan oleh audiens. Jika audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat, sebaiknya presentasi di sajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran, karena jika diajak diskusi reaksi meraka kurang positif.


d. Pemahaman Audiens
Dalam menyampaikan pesan, latar belakang audiens perlu diperhatikan. Jika audiens memiliki latar belakang yang berbeda dengan komunikator, sebaiknya audiens tersebut perlu dididik. Usahakan adar anda tidak terlalu menggurui, jika anda terkesan menggurui cenderung audiens merasa bosan dan jenuh pada pesan yang anda sampaikan.
e. Hubungan Audiens
Komunikator yang belum dikenal oleh audiens sebaiknya harus dapat meyakinkan audiens sebelum penyampaian pesan dilakukan. Komunikator yang berpenampilan meyakinkan, dapat membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak, sehingga pesan dapat tersampaikan. Struktur pesan dan nada pesan saat menyampaikan pesan dapat menunjukan tingkat hubungan komunikator dengan audiens.

2.6  Pembatasan Cakupan
Penyampaiaan pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu lebih lama sehingga tidak efisien. Ide-ide pokok dari pesan selebihnya di sesuiakan dengan waktu yang ada, sehingga poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan. Ide-ide pokok yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.

2.7  Seleksi Saluran Dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melaluli dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis.
1. Komunikasi Lisan
Kelebihan komunikasi lisan, yaitu:
• kemampuan memberikan umpan bailk dengan segera.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.

• Sifatnya yang ekonomis.
Pendekatan lisan juga bermanfaat untuk informasi controversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka. Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan dua orang atau lebih. Semaikn sedikt jumlah audiens makan semakin baik interaksi di antara mereka, tetapi tidak jika jumlah audiens semakin banyak maka interkasi yang terjadi tidak begitu berjalan dengan baik.

2. Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, proposal atau laporan. Kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikanpesan-pesan mereka.
Dalam memilih saluran komunikasi perlu dipertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkat kerahasiaannya, emosionalnya dan biaya pengiriman. Dan kapan seseorang memilih komunikasi lisan atau tetulis.
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Proses penyusunan pesan-pesan bisnis terdiri dari tiga hal, yaitu perencanaan, komposisi dan revisi. Dalam melakukan perencanaan, maksud/tujuan penyampaiaan pesan-pesan bisnis harus ditentuka terlebih dahulu baik secara umum maupun secara khusus. Di samping itu, dalam tahap perencanaan, analisis audiens yang mencakup pengembangan profil audiens, pemenuhan kebutuhan informasi audiens, dan pemahaman kebutuhan motivasional audiens juga perlu dilakukan.
Penyampaiaan pesan yang kompleks dan controversial akan memakan waktu lebih lama sehingga tidak efisien. Ide-ide pokok dari pesan selebihnya di sesuiakan dengan waktu yang ada, sehingga poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan.Langkah lain dari proses perencanaan pesan-pesan bisnis adalah menentukan ide pokonya. Ide pokok merupakan rangkuman dari pesan-pesan yang disampaikan. Dengan mengidentifikasi ide pokok, akan diperoleh arahan atau petunjuk tentang apa yang harus dilakukan. Untuk menemukan ide pokok ada beberapa teknik yang dapat digunakan, di antaranya story teller’s, random list, CFR worksheet, journalistic approach, dan question and answer chain.
Dalam merencanakan pesan-pesan bisnis, perlu juga dilakukan pemilihan saluran komunikasi yang akan digunakan, komunikasi lisan, maupun komunikasi tertulis. Dalam memilih media komunikasi, apakah menggunakan surat. Surat elektronik, telepon, telepon genggam, telekonferensi, konferensi video, audiotape, videotape, faksimle, VOIP (Voice, Over, Internet and Protocol), laporan, memo atau media lain oerlu diperhatikan formalitas, kerahasiaan, umpan balik/feedback, kompleksitas, waktu dan biaya.

 DAFTAR PUSTAKA
http://dwikompang.blogspot.co.id/2012/04/proses-menulis-pesan-dalam-bisnis.html
http://msvebrya.blogspot.co.id/2012/01/perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar