Kamis, 27 November 2014

My Story~

Dihari ini aku merasa amat sangat sedih, sangat kecewa sangat terjatuh sangat terpuruk sangat kecewa sangat jenuh. Aku bingung dengan apa yang aku rasakan aku tak tahu lagi harus berkeluh kesah dan mengadu pada siapa, Menangisku dalam doa dalam sujudku dalam solatku hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku bersa kecil aku bersa bukan apa-apa ketika harapan yag aku inginkan ternyata tak berarti apapun.
Aku percaya Allah mempunyai rencana yang amat sangat baik untukku, walau yang kurasa saat ini adalah keperihan. Do’a dan harapan ku berasa sia-sia tapi aku  pun tak ingin larut dalam kesedihan dan kegagalan ku aku ingin bangkit demi mereka, yaitu kedua orangtuaku da adikku. aku percaya jalan hidup ku masih panjang masih banyak mimpi yang belum ku gali masih banyak bakat yang terpendam keinginan yang jauh lebih baik, sesuatu yang harus ku wujudkan. Tugasku saat ini adalah menjalani apa yanng ada, apa yang telah menjadi suratan takdirku apa yang telah menjadi jalanku apa yanng telah aku pilih. Apapun itu aku ga boleh menyesali keadaan ini meski sejujurnya hati ini pun berasa tak sanggup lagi dan ingin berontak pada keadaan tapi mau bagaimana juga sekali lagi aku harus bisa menerima keadaan ini dengan ikhlas.
Do’a dan harapan ku terhempas jauh menyakitkan memang. Ketika aku berdoa mati-matian hasilnya sama dengan ketika aku hanya berdoa biasa, menyakitkan memang. Yang lalu ketika aku mendaftar dipoltekkes aku berdoa namun tak sampai untuk bersolat hajat karna ku sudah tahu hasilnya pasti mengecewakan. Tapi mengapa hasilnya sama ketika kemarin aku mendaftarkan diri diunpad aku berdoa siang malam aku berdoa dalam sujudku dalam doaku dalam sholatku, hingga pada akhirnya sampai aku belajar untuk melakukan shalat hajat semua itu aku lakukan demi terkabulnya doa dan harapanku, demi terciptanya keinginanku.
Padahal yang aku inginkan pun sederhana aku hanya ingin membuat mama dan papa bangga bahagia senang dan bisa meringankan beban biaya kuliahku. Tapi apa daya tangan tak sampai mungkin memang bukan rezeki ku disitu. Aku harus tegar harus kuat, ya walupun dalam hati ini tersimpan sedikit penyesalan mengapa aku jadi anak belum bisa membahagiakan kedua orang tua ku sedikitpun setiap mendaftar sekolah selalu gagal entahlah aku bingung aku harus bagaimana sekarang. Aku hanya bisa sabar ikhlas dan tawakal menjalani hidup ini dengan menerima keadaan ini.

Begitu hatiku rapuh aku aku hanya bisa berdo’a bersabar ikhlas dan tawakal. Berharap dan menunggu rencana Allah indah yang lainnya, karena ku yakin Allah masih punya jalan baik untukku bisa membahagiakan kedua orangtua ku. Amin. Aku percaya disetiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan itupun berarti disetiap kesedihan pasti kan ada bahagia dihari esooookkk!!!  AMIN ALLAHUMA AMIN J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar